Saturday, January 2, 2016

INTELIGENSI

Inteligensi berasal dari kata intellegere yang berarti memahami. Berikut adalah pengertian inteligensi menurut beberapa ahli:
inteligensi and intellegere

1. S.C Utami Munandar

Secara umum inteligensi dapat dirumuskan sebagai berikut:
  • Kemampuan untuk berfikir,
  • Kemampuan untuk belajar,
  • Kemampuan untuk menyesuaikan diri terhadap situasi-situasi baru.

2. Alfred Binet

Inteligensi memiliki tiga aspek kemampuan, yaitu:
  • Direction, kemampuan untuk memusatkan pada suatu masalah yang harus dipecahkan. Adaptation, kemampuan untuk mengadakan adaptasi terhadap masalah yang dihadapinya.
  • Cristicsm, kemampuan untuk mengadakan kritik, baik terhadap masalah yang dihadapi maupun terhadap diri sendiri.

3. Edward Thorndike

Inteligensi adalah kemampuan individu untuk memberikan respons yang tepat terhadap stimulasi yang diterimanya.

Multiple inteligensi terdiri dari 9 kecerdasan

  1. Inteligensi berbahasa (liquistik)
  2. Inteligensi logis-matematis
  3. Inteligensi visual spasial
  4. Inteligensi musikal
  5. Inteligensi gerak tubuh
  6. Inteligensi intrapersonal
  7. Inteligensi interpersonal
  8. Inteligensi naturalis
  9. Inteligensi eksistensial

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecerdasaan siswa

1. Faktor lingkungan
2. Faktor Instrumental
  • Kurikulum
  • Program
  • Sarana dan Prasarana
  • Guru
3. Kondisi Fisiologi
4. Kondisi Psikologi
Pengembangkan Kreatifitas siswa dikelas
Profil kreativitas individu sebagai berikut:
  1. Imajinatif (imagine)
  2. Penanam Modal (Invest) 
  3. Pembaharu (improve)
  4. Penggagas (Incubate)

Desain Kreatif dalam perencanaan belajar

Indikator kreativitas dalam perencaan belajar jika guru menetapkan target-target berikut:
a. Proses pembelajaran diranjang untuk membangun pengalaman belajar yang baru bagi siswa.
b. Proses pembelajaran diranjang agar siswa memperoleh informasi terbaru.
c. Proses belajar diranjang sehingga siswa dapat mengembangkan pikiran atau ide-ide baru.
d. Proses belajar dapat menghasilkan produk belajar yang berbeda dari produk sebelumnya.
e. Produk belajar diekspersikan dan dikomunikasi melalui media yang kreatif.

Tips mengembangkan kreativitas dalam pembelajaran

Untuk mengembangkan siswa yang kreatif diperlukan guru-guru yang memiliki kompetensi sebagai berikut:
a. Berpengetahuan tentang karakter dan kebutuhan siswa kreatif
b. Terampil mengembangkan kemampuan berpikir tingkat tinggi
c. Terampil mengembangkan kemampuan siswa memecahkan masalah
d. Mampu mengembangkan bahan ajar untuk sehingga menantang siswa lebih kreatif.
e. Mengembangkan strategi pembelajaran individual dan kolaboratif
f. Memberi toleransi dan memberi kebebasan sekali pun hal itu tidak dikehendakinya jika ternyata prilaku berbeda itu menghasilkan produk belajar yang lebih kreatif.

Menurut hasil studi utami munandar (1997) Ciri-ciri siswa kreatif adalah :
a. Terbuka terhadap pengalaman baru
b. Kelenturan dalam sikap
c. Kebebasan dalam ungkapan diri
d. Menghargai fantasi
e. Minat dalam kegiatan kreatif
f. Memiliki tingkat kepercayaan diri terhadap gagasan sendiri
g. Mandiri dan menunjukan inisiatif
h. Kemandirian dalam memberi pertimbangan.

Pengaruh budaya dan etnis terhadap peilaku belajar

Hubungan kultur dan etnis dalam pembelajaran 

Perbedaan kultur dan etnis merupakan hal yang tidak dapat dihindari dalam suatu lingkungan kelas. Setiap siswa yang ada tentunya memliki latar belakang budaya dan etnis yang berbeda, namun demikian perbedaan ini bukanlah hal yang harus memicu terjadinya diskriminasi dalam proses belajar mengajar ataupun menimbulkan adanya kelompok-kelompok eksklusif berdasarkan kultur dan etnis siswa.

Siswa-siswa dalam lingkup ruang kelas terdiri atas keberagaman budaya. Hal ini diakibatkan karena siswa-siswa tersebut sebagai pelaku pembelajaran dibesarkan dalam cara, keyakinan, bahkan bisa jadi bahasa yang berbeda pula. Menurut Slavin, pada saat anak-anak memasuki sekolah, mereka telah menyerap banyak aspek budaya di tempat mereka dibesarkan, seperti bahasa, keyakinan, sikap, cara berperilaku dan pilihan makanan.

Berbagai aspek budaya yang telah diserap oleh siswa mempunyai konsekuensi penting dalam proses kegiatan belajar mengajar didalam kelas. Misalnya, seorang siswa yang dibesarkan dalam lingkungan yang menggunakan bahasa daerah sebagai bahasa pengantar sehari-sehari, pasti akan menemui kesulitan ketika harus belajar bahasa indonesia yang serba baku. Siswa yang belum terbiasa harus perlahan-lahan menyesuaikan dirinya dan hal ini memerlukan proses yang membutuhkan pendampingan guru secara lebih intens.

Keberagaman budaya yang terdapat dalam lingkup ruang kelas juga memungkinkan timbul masalah dalam berinteraksi sosial. Menurut Grossman dalam Slavin, budaya sekolah kebanyakan mencerminkan nilai-nilai kelas menengah sebagai arus utama, dan karena kebanyakan mecerminkan nilai-nilai kelas menengah sebagai arus utama, dan karena kebanyakan guru berasal dari latar belakang kelas menengah, siswa yang berasal dari budaya dan kelas yang berbeda sering tidak diuntungkan. Hal ini juga berpotensi menimbulkan suatu masalah yang krusial dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Guru perlu memahami latar belakang siswa karena pemahaman latar belakang siswa sangat berperan penting untuk mengajarkan bahan akademis dengan efektif maupun untuk perilaku dan harapan sekolah tersebut.

Perbedaan kebutuhan belajar siswa yang diakibatkan karena keberagaman budaya perlu segera diakomodir oleh guru secara tepat dan benar. Metode pembelajaran yang efektif dan komprehensif diperlukan untuk menjawab kebutuhan siswa dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Hal ini menjadi salah satu tantangan terbesar guru untuk dapat menjangkau kebutuhan setiap siswa yang perlu dikuasai guru sebagai dasar untuk memahami pendekatan mengajar efektif yang perlu diterapkan pada sekelompok siswa tertentu yang berada didalam kelasnya.

Peran guru dalam hal ini sangat besar untuk tidak terciptanya diskriminasi ataupun kelompok-kelompok tersebut. Guru harus  menciptakan suasana belajar dalam kelas yang menghargai perbedaan kultur dan etnis dari setiap siswa, sehingga dapat membantu siswa-siswanya mengalami perubahan dalam pola perilaku yang menghargai perbedaan tersebut. Sebagaimana dikatakan John W. Santrock bahwa fungsi utama sekolah adalah membantu siswa untuk belajar dimana melalui proses belajar tersebut siswa mengalami perubahan dalam hal perilaku, pengetahuan dan keterampilan berpikir yang diperoleh malalui pengalaman.

Pengaruh Gender

Gender adalah pembedaan peran fungsi dan tanggung jawab antara perempuan dan laki-laki yang dihasilkan dari konstruksi sosial dan dapat berubah sesuai dengan perkembangan zaman.
Kesamaan dan perbedaan gender secara akademis

Beberapa aspek dapat dilihat untuk mengukur perbedaan antara anak laki-laki dan perempuan.

  1. Penampilan fisik
  2. Keahlian matematika dan sains 
  3. Kemampuan verbal 
  4. Pencapaian pendidikan 
  5. Keahlian hubungan 
  6. Agresi dan regulasi diri


Fenomena kesenjangan gender dalam pendidikan dapat pendidikan dapat diklasifikasi dalam beberapa dimensi, antara lain:

  1. Kurangnya partisipasi
  2. Kurangnya keterwakilan
  3. Perlakuan yang tidak adil 
  4. Dimensi akses
  5. Dimensi proses pembelajaran
  6. Dimensi penguasaan

Kesetaraan gender dalam pendidikan 

Kesetaraan adalah gagasan dasar, tujuan dan misi utama peradaban manusia untuk mencapai kesejahteraan, membangunan kehormonisan kehidupan bermasyarakat, bernegara dan membangun keluarga berkualitas. Keseteraan gender, kesamaan kondisi bagi laki-laki dan perempuan untuk memperoleh kesempatan serta hak-haknya sebagai manusia, agar mampu berperan dan berpartisipasi dalam kegiatan politik, hukum, ekonomi, sosial budaya, pendidikan dan pertahanan & keamanan nasional (hankamnas) serta kesamaan dalam menikmati hasil pembangunan. Keadilan gender suatu perlakuan adil terhadap perempuan dan laki-laki. Perbedaan biologis tidak bisa di jadikan dasar untuk terjadi diskriminasi mengenai hak sosial, budaya, hukum dan politik terhadap satu jenis kelamin tertentu. Dengan keadilan gender berarti tidak ada pembakuan peran, beban ganda, subordinasi, marginalisasi dan kekerasan terhadap perempuan maupun laki-laki. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender, ditandai dengan tidak adanya diskriminasi antara perempuan dan laki-laki dan dengan demikian mereka memiliki akses, kesempatan bertisipasi dan kontrol atas pembangunan serta memperoleh manfaat yang setara dan adil dari pembangunan.

Upaya untuk mengatasi bias gender dalam pendidikan dapat dilakukan sebagai berikut:

  1. Reinterpretasi ayat-ayat al-qur’an dan hadist yang bias gender dilakukan secara kontinu agar ajaran agama tidak dijadikan justifikasi sebagai kambing hitam untuk memenuhi keinginan segelintir orang
  2. Muatan kurikulum nasional yang menghilangkan dikotomi antara laki-laki dan perempuan, demikian pula kurikulum lokal dengan berbasis kesetaraan, keadilan dan keseimbangan. Kurikulum disusun sesuai dengan kebutuhan dan tipologi daerah yang dimulai dari tingkat pendidikan taman kanak-kanak sampai ke tingkat perguruan tinggi.
  3. Pemberdayaan kaum perempuan di sektor pendidikan informasi seperti pemberian fasilitas belajar mulai ditingkat kelurahan sampai kepada tingkat kabupaten disesauikan dengan kebutuhan daerah.
  4. Pemberdayaan sektor ekonomi untuk meningkatkan pendapatan keluarga terutama dalam kegiatan industri rumah tangga. Dengan demikian akan menghilangkan ketergantungan ekonomi kepada laki-laki karena salah satu terjadinya marginalisasi pada perempuan adalah ketergantungan ekonomi keluarga kepada laki-laki.
  5. Pendidikan politik bagi perempuan agar dilakukan secara intensif untuk menghilangkan politik bagi perempuan. Karena masih ada anggapan bahwa politik itu hanya miliki laki-laki dan politik itu adalah kekerasan, padahal sebaliknya politik adalah seni untuk mencapai kekuasaan. Dengan demikian kuota 30% sesuai dengan amanah undang-undang segera terpenuhi, mengingat pemilih terbanyak adalah perempuan.
  6. Pemberdayaan disektor keterampilan, baik keterampilan untuk kebutuhan rumah tangga maupun yang memiliki nilai jual ditingkatan, terutama kaum perempuan di pedasaan agar terjadi keseimbangan antara perempuan yang tinggal di perkotaan dengan pedesaan sama-sama memiliki keterampilan yang relative bagus.
  7. Sosialisasi undang-undang anti kekerasan dalam rumah tangga lebih intens dilakukan agar kaum perempuan mengetahui hak dan kewajiban yang harus dilakukan sesuai dengan amanah dari UUK.

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDIDIKAN

1. Faktor Internal
Faktor Jasminiah (fisiologi)

  • Faktor kesehatan
  • Cacat tubuh
  • Faktor Psikologis

a) Intergensi
b) Sikap siswa
c) Minat
d) Bakat
e) Motivasi
2. Faktor Eksternal

  • Faktor keluarga
  • Faktor sekolah

a. Kurikulum
b. Strategi pembelajaran
c. Guru
d. Sarana pembelajaran

  • Faktor Masyarakat

a. Kegiatan siswa dalam masyrakat
b. Bentuk kehidupan masyarakat
c. Lingkungan sekitar



--------***--------

Mau Penghasilan Uang lewat ONLINE tanpa modal:
1. Dapatkan uang dollar dengan Cryptohuge Gratis USD 100

1 comment:


  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    ReplyDelete