Sunday, November 29, 2015

SEJARAH RIWAYAT NABI MUHAMMAD SAW PERIODE MADINAH


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Nabi Muhammad saw. merupakan suri tauladan atau uswah hasanah bagi umat islam. Sebagai umat islam kita ditungtut untuk mengetahui sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw. membawa umat manusia dari zaman jahiliah ke zaman kepintaran, dari zaman kegelapan ke zaman terang benderang, dan dari biadab menjadi beradab.

Perjuangan Nabi Muhammad itu tidak berjalan dengan mulus tapi banyak rintangan dan tantangan yang terus menghampiri, contohnya hinaan, cemoohan, makian, dan siksaan dari orang-orang kafir yang tidak menerima ajaran yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw. walaupun demikian Nabi Muhammad saw. tetap tegar dan tidak menyerah sekalipun tantanganya itu sangat berat untuk dihadapi. Jadi, Nabi Muhammad saw. rela mengorbankan harta, jiwa, dan raganya dalam menegakan ajaran islam.

B. Rumusan Masalah


  1. Bagaimana perjalanan Nabi  periode Madinah ?
  2. Apa saja masalah yang beliau hadapi selama berada di Madinah ?

C. Tujuan



  1. Supaya kita tahu sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw. Periode Madinah
  2. Supaya sejarah perjuangan Nabi Muhammad saw itu dijadikan pelajaran oleh kita
  3. Memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Sejarah Peradaban Islam

PEMBAHASAN


Madinah Menyambut Kedatangan Nabi

Keberangkatan Nabi Muhammad dari Mekah telah didengar oleh kaum Anshar di Madinah. Karena itu mereka setiap lepas shalat Fajar mereka keluar di perbatasan kota untuk menunggu kedatangan Nabi. Mereka tidak akan meninggalkan tempat itu sebelum panas matahari menyengat tubuh mereka. Karena waktu itu bertepatan dengan musim panas.

Nabi sampai ke kota Madinah ketika kaum Anshar telah masuk rumahnya masing-masing. Apa yang dilakukan oleh kaum Anshar setiap harinya disaksikan oleh kaum Yahudi. Orang yang pertama kali melihat kedatangan Nabi di Madinah adalah seorang Yahudi. Orang Yahudi tersebut langsung berteriak sekeras mungkin untuk memberitahukan kedatangan Nabi pada kaum Anshar. Ketika kaum Anshar mendengar berita itu mereka segera keluar untuk menyambut kedatangan Nabi bersama Abu Bakar. Waktu itu Nabi sedang beristirahat di bawah pohon kurma. Kaum Anshar yang datang menyambut kedua orang itu tidak dapat membedakan manakah diantara keduanya yang Nabi Muhammad, karena mereka belum pernah mengenal wajah Nabi sebelumnya. Mereka kira pribadi Abubakar adalah Nabi Muhammad karena keduanya usianya hampir sebaya. Untung saja Abubakar segera mengerti keadaan itu dan beliau segera menaungi Nabi Muhammad dengan kain selendangnya dari panas matahari sehingga orang dapat mengenal beliau saw. dengan sebenarnya.

Nabi dan Abubakar disambut oleh kaum Anshar sebanyak 500 orang. Mereka mengantarkan Nabi dan Abubakar sampai masuk kedalam kota. Semua penduduk Madinah keluar dan sebagian orang ada yang di atas atap rumahnya sambil bertanya-tanya, yang manakah diantara mereka itu orang yang ditunggu-tunggu? Dalam suatu riwayat dikatakan pernah Anas menceritakan keadaan tersebut, beliau berkata :” Demi Allah tidak pernah kulihat kejadian yang meriah itu”.

Wahai Nabi dan Abubakar masuk kota Madinah semua orang berhamburan di jalan-jalan dan diatas atap rumah. Segenap lapisan kaum Anshar keluar sampai pun kaum budak. Mereka bersama-sama mengumandangkan kalimat Takbir Allahu Akbar, Muhammad telah datang kepada kita, Allahu Akbar Rasullullah telah datang kepada kita. Barraa’ bin Azib- yang waktu itu masih kecil-mengisahkan kisah kedatangan Nabi: “ aku tidak pernah saksikan penduduk kota Madinah bergembira lebih daripada kegembiraan mereka sewaktu Nabi tiba. Pandangan kota Madinah waktu itu sangat meriah sekali. Segenap penduduknya diliputi oleh suasana kegembiraan yang luar biasa. Gadis-gadis Anshar semuanya menyenandungkan lagu untuk menyambut kedatangan Nabi dengan semangat. Kata Anas bin Malik Al Anshar- waktu itu beliau masih kecil :” Aku ikut menyaksikan kedatangan Nabi di Madinah. Tidak ada suatu hari pun yang lebih cemerlang daripada hari kedatangan Nabi di Madinah.

Masjid Quba’ dan Shalat Jum’at Pertama

Nabi singgah di Quba’ selama empat hari. Disana beliau sempat mendirikan mesjid, yang terkenal dengan mesjid Quba’. Beliau keluar dari Quba’ bertepatan pada hari jum’at. Karena itu beliau bershalat jum’at bersama kaum muslimin di mesjid keluarga Banu Salim bin Auf. Shalat jum’at tersebut adalah shalat jum’at yang pertama kali dilakukan di Madinah.

Tahun Ke-2 Hijriyah

Peristiwa bersejarah pada tahun ini antara lain:

  • Perubahan kiblat dari arah Baitul Maqdis Palestina ke Ka’bah Mekkah
  • Pertama kalinya diwajibkan puasa Ramadhan
  • Disyariatkan agar umat Islam menyelenggarakan shalat Idul Fitri setelah puasa Ramadhan
  • Ditetapka mengeluarkan zakat bagi yang mampu
  • Terjadinya perang Badar Kubra

Pada perang Badar  pasukan kaum muslimin berjumlah 313 orang. Rasulullah mengangkat Ibnu Ummi Maktum  sebagai penguasa sementara di Madinah. Pasukan perang Badar di bagi 2 yaitu:


  1. Al-Muhajirin dipimpin oleh Ali bin Abi Thalib
  2. Anshar dipimpin oleh Sa’d bin Mu’adz

Tahun Ke-3 Hijriyah


Peristiwa penting pada tahun ini adalah:

  • Diharamkannya minuman khamar bagi kaum muslimin
  • Peristiwa perang Uhud yaitu perang antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy yang dendam atas kekalahan pada perang Badar.

Setelah mengalami kekalahan dalam perang Badar , Abu Sufyan menyiapkan pasukan dengan persenjataan lengkap. Bahkan mengundang pasukan Badui untuk bergabung. Terbentuklah pasukan kafir Quraisy dengan rincian  3.000 pasukan tempur yang didalamnya terdapat 700 pasukan bertameng dan 200 pasukan berkuda. Pada tahun 3 H, dibawah komando Abu Sufyan,pasukan itu bergerak menuju Madinah. Pada hari  Kamis 21 Maret 625 M,mereka berada dihilir Lembah Uhud. Pasukan Islam berjumlah 1.000 orang, akan tetapi ditengah perjalanan, 300 orang membelot dibawah pimpinan Abdullahbin Ubay bin Salul. Kedua pasukan bertemu di BukitUhud , pada awal peperangan, tentara muslim memperoleh kemenangan . Akan tetapi , ketika perang hampir selesai pasukan Pemanah umat islam meninggalkan posisinya untuk mengambil harta rampasan. Akibatnya pasukan Islam mendapat serangan dari pasukan kafir yang dipimpin oleh Khalid bin Walid dari belakang. Akhirnya , pasukan Islam tidak mampu bertahan dan mengundurkan diri dari medan perang. Akibat perang ini , 70 orang pasukan Islam gugur, sedangkan 23 pasukan kafir tewas. Seusai perang , Hindun istri Abu Sufyan mengoyak-koyak isi perut Hamzah , paman Nabi Muhammad saw, yang gugur dalam pertempuran itu. Ia melampiaskan dendam atas terbunuhnya ayahnya, Utbah bin rabi'ah, oleh Hamzah bin Abdul Muttalib dalam perang Badar.

Tahun ke-5 Hijriyah


  • diwajibkan haji bagi kaum muslimin yang mampu
  • terjadi perang Khandaq (perang Ahzab), Setelah mengalami kekalahan dalam perang Uhud , pasukan Islam sekarang lebih kuat. 

Pada tahun 327 M, orang-orang kafir Quraisy, Yahudi dan Suku Badui mampu membentuk pasukan yang berkekuatan 10.000 personil. Diantaranya 600 pasukan berkuda yang dipimpin Abu Sufyan. Untuk menghadapi musuh, Nabi Muhammad saw mengerahkan 3.000 pasukan tempur. Berdasarkan saran dari SalmanAl Farisi, kaum muslimin membuat sistem pertahanan berupa parit yang mengitari perbatasan Kota Madinah. Penggalian dilakukan oleh pasukan Islam sendiri . Abu Sofyan sebagai pemimpin pasukan Quraisy memutuskan mundur karena tidak sanggup lagi menghadapi perang. Peperangan dimenangkan oleh Kaum muslimin. Kemenangan ini membuat nama umat Islam dan Kota Madinah makin harum. Hali ini menyebabkan para pembesar negara tetangga tertarik untuk bekerja sama dengan pemerintah Kota Madinah.

Tahun ke-6 Hijriyah


  • terjadi Pejanjian Hudaibiyah , yaitu perjanjian antara kaum muslimin dengan kafir Quraisy di desa Hudaibiyah yang isinya
  1. Penundaan haji bagi kaum muslimun
  2. Gencatan senjata selam 10 tahun antara kedua belah pihak
  3. Kebebasan memilih kelompok yang disukai ( kelompok dalam perjanjian Muhammad atau dengan   pihak Quraisy)
  4. Siapa yang mendatangi Muhammad dari pihak Quraisy tanpa izin walinya, harus dikembalikan lagi, jika yang melarikan diri dari pihak Muhammad, maka tidak dikembalikan kepada beliau.
  • Terjadi Bai’atur Ridwan, yaitu sumpah setia kaum muslimin akan membela agama Islam sampai titik darah penghabisan.

Tahun ke-8 Hijriyah 



  • Terjadi perang Mu’tah, yaitu perang antara kaum muslimin dengan bangsa Romawi yang menjajah wilayah utara Jazirah Arab. Pada perang ini 3000 pasukan muslimin melawan 200000 prajurit. Zaid bin Haritsah memegang panji peperangan (syahid) dan digantikan Ja’far bin Abu Thalib ( syahid), digantikan Abdullah bin Rawahah (syahid), digantikan salah satu “Pedang Allah”, Khalid bin Walid.
  • terjadinya Fathul Mekkah (penaklukan kota Mekkah), yaitu peristiwa jatuhnya kota Mekkah kepada kaum muslimin dan pengampunan Rasulullah SAW terhadap kaum Quraisy. Saat masuk Masjidil Haram Rasulullah menghancurkan 360 buah berhala. Waktu shalat tiba Rasulullah memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan Adzan di atas Ka’bah.

Tahun ke-9 Hijriyah


  • Kaum muslimin melaksanakan ibadah haji yang dipimpin oleh Abu Bakar Shiddiq
  • Permulaan turunya surat Baraa’ah (At-Taubah) mengenai pembatalan perjanjian damai dengan kaum musyrikin
  • Penduduk Thaif masuk Islam

Tahun ke-10 Hijriyah

  • Rasulullah memimpin kaum muslimin mengerjakan ibadah haji yang kemudian disebut haji Wada’ (haji perpisahan). Ketika tiba di Arafah menjelang Zuhur, Rasulullah minta disiapkan unta beliau yang bernama Al-Qashwa dan menyampaikan khotbah terakhir. Setelah Khatbah turunlah surat Al-Maidah ayat 3, artinya : Pada hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan Aku cukupkan nikmat-Ku kepadamu, dan Aku ridho Islam sebagai agamamu.

Tahun ke-11 Hijriyah

Pada tahun ini Rasulullah wafat, di rumah istri beliau Aisyah, waktu dhuha, Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun 11 Hijriyah dalam usia 63 tahun di Madinah.
Istri-isri beliau: 
  1. Khadijah binti Khuwailid. Beliau menikah usia 25 tahun sedang Khadijah berusia 40 tahun.
  2. Saudah binti Zam’ah .dinikahi Rasulullah tahun 10 kenabian.
  3. ‘Aisyah binti Abu Bakar Ash-Siddiq.Dinikahi Rasulullah bulan Syawal tahun 11 kenabian. Aisyah berumur 6 tahun, dan digauli saat usia 9 tahun.
  4. Hafshah binti Umar bin Khathab . Dinikahi pada tahunke-3 Hijriyah
  5. Zainab binti Khuzaimah Dijuluki Ummu Masakin (ibunya orang-orang miskin), karena kemurahan dan kasih sayang terhadap orang-orang miskin.Rasulullah menikahinya tahun ke 4 Hijriyah
  6. Ummu Salamah Hindun binti Abu Ummayah. Dinikahi Rasulullah tahun ke-4 Hijriyah
  7. Zainab binti Jahsy bin Rayyab. Beliau sebelumnya dinikahi oleh Zaid bin Haritshah (anak angkat rasulullah). Pernikahan ini terdapat dalam  firman Allah surat Al-Ahzab ayat 37
  8. Juwairiyah binti Al-Harits Dinikahi pada tahun ke-6 Hijriyah
  9. Ummuh Habibah Ramlah binti Abu Sufyan. Dinikahi bulan Muharram tahun ke-7 Hijriyah
  10. Shafiyah binti Huyay bin Akhthab. Beliau tawanan dalam perang Khaibar. Rasulullah menikahinya tahun ke-7 Hijriyah.
  11. Maimunah binti Al-Harits. Dinikahi rasulullah bulan Zulkaidah tahun ke-7 Hijriyah.

PENUTUP

Kesimpulan

Setelah Rasulullah SAW hijrah ke Yastrib ( Madinah) perjuangan Rasulullah SAW semakin membara dengan banyaknya peperangan diantaranya perang badar, perang uhud, perang khandak, perang tabuk dan lain-lain. Namun akhirnya islam mendapatkan kemenangan dengan adanya Fathu makkah atau penaklukan Kota Makkah. Pada tanggal 12 Rabiul Awwal tahun 11 Hijriyah beliau wafat dalam usia 63 tahun.

0 komentar:

Post a Comment